Kontes Kecantikan Moral “Sunni-Syiah”

70322_khadra_al_mubarak__penyelenggara_kontes__putri_kecantikan_moral_

Sukaina al-Zayer tidak seperti peserta kontes ratu kecantikan di negara-negara lain. Dia memakai burqa – jubah yang menutupi tubuh dari ujung kepala hingga kaki – berwarna hitam.

Orang lain sulit menerka seperti apa sebenarnya penampilan fisik Sukaina karena hanya sepasang matanya saja yang bisa terungkap. Sukaina mengaku bahwa dia sedikit gemuk.

Namun di Arab Saudi, penampilan sempurna dan wajah cantik tidak penting bagi juri dalam memberi penilaian bagi para kontestan “Putri Kecantikan Moral.”

Dalam kontes tersebut, yang dinilai adalah kesetiaan dan penghormatan kepada orang tua, bukan lenggak lenggok seksi yang menampilkan aurat seperti kontes di negara-negara Barat.

“Ide kontes putri kecantikan ini adalah untuk menilai komitmen kontestan terhadap moralitas dalam Islam. Ini adalah sebuah alternatif atas sebutan kemerosotan di kontes kecantikan lain yang hanya memperhitungkan penampilan dan tubuh perempuan,” kata penggagas kontes kecantikan moral, Khadra al-Mubarak. “Pemenangnya tidak perlu cantik,” tambah Khadra. “Kami peduli pada kecantikan jiwa dan moral.”

Saat kontes dibuka pada Sabtu pekan ini, 9 Mei 2009, sebanyak hampir 200 kontestan akan menghabiskan sepuluh pekan dengan mengikuti beberapa kelas dan diuji dengan berbagai tema – diantaranya “Menemukan kekuatan dari dalam”, “Menjadi pemimpin”, dan “Ibu, surga berada di telapak kakimu.”

Para calon ratu kecantikan moral itu juga akan meluangkan waktu sehari penuh dengan ibu mereka di rumah. Di situ, mereka akan dinilai oleh hakim perempuan tentang interaksi mereka dengan orang yang melahirkan mereka. Karena kontes ini tidak ditayangkan di televisi dan tidak ada satu pria pun yang dilibatkan, maka para kontestan bisa menanggalkan jubah dan jilbab mereka.

Kontes putri kecantikan moral di Arab Saudi ini tahun ini memasuki tahun kedua. Jumlah peserta tiga kali lebih banyak dibandaing tahun 2008 yang hanya diikuti 75 peserta. Kontes terbuka untuk perempuan berusia 15 hingga 25 tahun. Pemenang dan dua runner up akan diumumkan pada Juli. “Ratu Kecantikan Moral” akan membawa pulang US$ 2.600 dan hadiah lain. Masing-masing runner up akan mendapat US$ 1.300.

Pemenang kontes tahun lalu, Zahra al-Shurafa, mengatakan bahwa kontes moral ini memberi manfaat bagi perempuan dan remaja perempuan untuk lebih menghormati dan menghargai orang tua. “Saya bilang ke kontestan tahun ini bahwa menjadi pemenang tidak penting,” kata Zahra, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris. “Yang penting adalah mematuhi orang tua kalian,” lanjut perempuan 21 tahun ini.

Kontes kecantikan moral tahun ini pertama dibuka Sabtu lalu di kota Safwa, yang mayoritas beragama Islam Shia. Banyak perempuan muslim Shia yang menjadi kontestanm tetapi kontes ini terbuka bagi siapa saja. Tahun ini, 15 warga Islam Suni juga ikut serta. “Ini adalah sesuatu yang indah,” kata Khadra. (vivanews)

8 Responses to “Kontes Kecantikan Moral “Sunni-Syiah””

  1. it’s very amazing !

  2. Khidhr Shahin Says:

    Perlukan kita adakan kontes serupa di Indonesia, untuk para pemuda kita yang setiap harinya selalu mengenakan simbol-simbol islam seperti jubah, serban dll….??? misalnya dengan melombakan siapa yang paling tertib masuk majlis pengajian, siapa yang tidak pernah melewati pundak-pundak hadirin yang sudah lebih awal hadir, siapa yang nyerobot tempat duduk orang di majelis bagian depan?? siapa yang memilih tawadhu, duduk di bagian belakang dengan tidak menonjolkan diri di forum majelis terdepan?? bahwa kesalehan seseorang tidak dilihat dari simbol-simbol lahiriah?? tidak dilihat dari jenggot ataupun serban yang melilit di kepala??

  3. velayatriders Says:

    Moral koq di konteskan, sama kaya kontes burung aja.

    ML: Mungkin tujuan utamanya bukan mengkonteskan moral tapi perlawanan budaya…

    • nampaknya saudara velayatriders berpengalaman sekali dalam kontes burung.
      ya ndak papa toh pak, niatnya juga baik. Malah mempererat tali ukhuwah.

  4. nadya alkaff Says:

    wawwwwwwwwww……..
    mudah2an smua kebaikan ini dilakukan tidak hanya sekedar “kontes” saja, tp juga karena Allah SWT,ameen.

  5. fatimiyah Says:

    mudah-mudahan kontes bisa ini memberitahukan kepada dunia bahwa wanita yg sesungguhnya adlh wnt yg bkn hanya menunjukan kecantikan tubuh saja tp wanita sebenarnya yg cantik ahklak nya,wanita yg berbakti kpd ortu nya,wanita yg mengenal tuhanya,mnjd istri yg baik bg suaminya,menjd ibu yg baik bagi anak-anaknya,karena wanita cantik yg sesungguhnya adlh azzahra as.fatimah adlh sebaik-baik wanita dialah pemilik wajah bagaikan rembulan allah mengutamakanya diatas mahkluknya seperti seseorang yang dikhususkan dalam sebuah kelompok.

  6. hahaha klo di indo pasti penuh kepura2an dan akting2 ala sinetron

  7. Salam..
    banyak kali kelucuan tentang jilbab ini. karena di kotaku Medan, di masjid yang terkenal pernah diadakan acara kontes / perlombaan busana muslim terbaik. tapi yang menonjol justru laki dan perempuan cantik dan ganteng kali berjalan lenggak-lenggok memamerkan kecantikan dan kegantengannya. tentang busananya memang bagus tapi tak terbayang bagaimana melihat dengan muatan nilai. haampir tak ada bedanya sama sekali dengan pegelaran / pameran busana yang lain. bedanya hanya bertempat di halaman masjid, back sound musik “islami”, dan ditonton oleh orng yang gak biasa menonton juga.
    sungguh ironis

Leave a comment