Montazeri “Titip Kedengkian” Dalam Ketegangan Politik Iran

Husain Ali Montazeri, mantan kandidat Rahbar yang dilengserkan pada masa Imam Khomeini, ikut ambil bagian dalam ketegangan politik di Iran.

Sebagaimana dilaporkan Aljazeera, Montazeri menyerukan agar rakyat Iran mulai besok selama tiga hari sebagai hari berkabung demi mengenang 10 korban tewas dalam kerusuhan yang terjadi Sabtu di Tehran.

Seruan Montazeri ini jelas bertujuan personal dan politis, yaitu menggoyang posisi Ayatullah Uzhma Ali Khamenei sebagai pemimpin tertinggi yang terpilih dalam Dewan Ahli sepeninggal Imam Khomeini.

Sebagai bentuk dukungan nyata atas sikap dan keputusan Ayatullah Khamenei tentang larangan berdemonstrasi tanpa izin, sejumlah ulama besar dan marja’ di Qom menyerukan rakyat Iran untuk bersatu mempertahankan sistem Republik Islam Iran du bawah kepemimpin Wali Faqih, Ayatullah Khamenei sekaligus demi menghadapi rongrongan Barat dan Zionis yang bertujuan melemahkan Iran, satu-satunya negara Islam yang berpotensi menjadi saingan Barat di dunia Islam.

Pernyataan dukungan antara lain disampaikan oleh Ayatullah Uzhma Nuri Hamadani dan Ayatullah Naser Makarim Syirazi.

Dilaporkan pula, Ali Larijani, Ketua Parlemen, yang selama ketegangan politik belakangan, tidak menujukkan dirinya, memperingatkan rakyat Iran akan adanya sebuah konspirasi imperialis yang bertujuan melemahkan sistem Republik Islam yang berdiri di Irak melalui aksi-aksi inkonstitusional.

Sementara itu, di Irak, sebuah ledakan dahsyat dekat masjid Muslim Syiah di kota Karkuk menewaskan sekitar 72 orang dan melukai puluhan lainny.

Seiring dengan makin dekatnya tenggat waktu hengkangnya Amerika dari Irak, aksi teror mulai meningkat dengan sasaran sipil, yang sebagian besar terjadi kawasan mayoritas Muslim Syiah.

5 Responses to “Montazeri “Titip Kedengkian” Dalam Ketegangan Politik Iran”

  1. Aduuuh knp jd gni si d iran..? Sedih bgt dgrnya..smpe ad yg mo gulingkan rahbar segala..
    Ck..ck..ck..
    Ya Allah percepatlah kemunculan imam Zaman.. Ilaahi..amiin..

  2. Hari Permadi Says:

    hari-hari ini memang ujian berat bagi iran. Media cetak dan elektronik laris manis menurunkan berita rusuh pilpres iran. Tendensi negatif thd nuklir dan dominasi ulama iran, makin menemukan pembenarannya.

  3. Abdul Rahman Riza Says:

    Fenomena MAN semakin membuat tampak jelas polarisasi politik sekaligus sebagai wahana ekspresi yang selama ini tersimpan di lubuk hati yang paling dalam.

    Mengenai Iraq jelas Amerika ingin membatalkan SOFA dengan memancing2 kemarahan warga Syi’ah. Kelicikan Dajjal ini diantisipasi dengan baik oleh Ayatollah Sistani dengan mengatakan “1/2 dari kami yang mati, kami tidak akan melawan”.

  4. ema rachman Says:

    Pasukan ‘sakit hati’ telah membuka peluang bagi yang ingin hancurkan RII, MKO bertindak aktif- ditayangkan di presstv rekaman MKO member yang tertangkap di Teheran ketika dia berdialog dengan sesama MKO member dari Inggris seorang wanita bernama Zahra, jadi wanita itu yang memberikan aba2 apa yang harus dikerjakan, menyerang basij, membakar bus dan tempat2 umum lainnya seperti pom bensin dsb…anggota tsb mengaku telah di training di Irak sebelumnya, dan wanita itu rutin mengkotak dia sejak 3 bln sblm pemilu dan saat dan setelah pemilu 2 – 3 kali per hari ( dalam rekaman itu jelas wanita itu menyuruh MKO setempat tsb melakukan kekacauan spt diatas), belum ditambah media barat yang jelas ingin mengambil kesempatan emasnya, pada presconference dgn media internatioanl pd saat Ahmadinejad terpilih..pertanyaan dari CNN..apa yang akan anda lakukan pada Mousavi setelah dia ditangkap dan para pendukungnya? ( padahal pd waktu itu Mousavi tidak tangkap)..jadi mereka sudah berencana memprovokasi kejadian itu…Sedih melihat orang dalam sendiri yang tanpa malu2 membangkang pada Rahbar..pemimpin tertinggi…sama saja menantang Imam ZAMAN atfs (THE REAL RAHBAR)….innalilahi… Adrikna ya MAHDI

  5. aboedazzeq Says:

    Husein Ali Montazeri adalah salah seorang yg telah didepak oleh Imam Khomeini saat perjalanan Revolusi “materi”, revolusi tahap pertama. Kalau disimak dg hati nurani, yg tentu lebih cepat lebih baik, maka sebenarnya Husein Ali Montazeri sdh tdk punya kekukuatan yg besar krn terbukti tdk lolos pada tahap awal, tahap materi.

    Saat ini hanya butuh ketenangan supaya hari demi hari terlewati dg kondusif. Untuk menghantarkan keadaan RII menuju ketenangan, ayo, kita sama-sama meneriakkan dengan lantang:
    “Husain…. Husain Syiar Kita,
    Syahadah Kembanggaan Kita,…..
    Labbaik… Labbaika ya Khamenei,
    Labbaik….Labbaika ya Husain…….”
    Al Fathihah Maashalawat

Leave a comment