“Pesta Taklif” vs “Sweet Seventeen Party”

DSC00895

Dalam fikih Islam, perempuan yang memasuki usia 9 tahun atau mengalami haid, diperlakukan sebagai wanita dewasa dan menanggung seluruh beban hukum yang dikenal dengan mukallaf.

18

Dalam masyarakat Islam, sperti Iran, Irak dan Pakistan, ada sebuah tradisi baik yang dikenal dengan “wisuda taklif” atau “pesta taklif”. Dalam acara itu, wisudawati didaulat sebagai putri atau ratu sehari dengan mengenakan pakaian islami secara sempurna, mulai dari jilbab dan seperangkat alat shalat.


Dalam acara yang dihadiri oleh rekan-rekan sebaya dan para orang tua itu, wisudawati akan diperkenalkan kepada khalayak sebagai seorang wanita muslimah dewasa yang mesti diperlakukan sebagai non muhrim bagi mereka yang tidak memiliki hubungan keluarga, termasuk sepupu, ipar, teman-teman dan sebagainya.

wisuda dan pesta taklif

Tidak hanya itu, dalam keluarga yang mampu secara finansial, wisudawati pada acara itu juga secara simbolik diberi kunci kamar yang telah ditata rapi dan diperbarui, sebagai pertanda bahwa ia memiliki hak untuk memiliki privasi dan ruang pribadi bagi siapapun, termasuk ibu dan ayahnya.


Biasanya, dalam acara meriah itu, didatangkan seorang narasumber semacam ustadzah yang memberikan pencerahan tentang kedudukan wanita muslimah dan tanggungjawabnya sebagai mukallaf, terutama sekali mengenai hukum fikih khusus wanita, seperti haid, nifas, najis, kemuhriman dan sebagainya. Di Iran, bahkan kadang wisuda taklif diselenggarakan secara massal dipimpin oleh ulama terkemuka.

8709263

Sayangnya, di dunia lain tradisi itu tidak ada karena memang agama dan terutama fikih tidak mendapatkan perhatian proporsional. Malah sebaliknya, orangtua terlihat bangga bila putrinya mulai menjalin hubungan dengan lawan jenis tanpa ikatan syar’i apapun. Yang lebih memprihatinkan lagi, pesta hura-hura diadakan saat putrinya menginjak usia 17 tahun (yang kini poopuler dengan sweet seventeen party), ketika segala bentuk pertahanan moral dan agama tidak ada lagi, atau hanya menyisakan puing-puingnya.

DSC00409

Karena itu, tidak dianjurkan memaksa anak perempuan yang belum mencapai usia balig untuk mengenakan jilbab kecuali sesekali atau bila dikehendaki secara sukarela atau demi alasan pembiasaan.

01

Pesta taklif atau wisuda balig ini layak ditradisikan di Indonesia dengan memperhatikan ciri khas kultur keagamaan di Indonesia dan daerah, misalnya diselenggarakan dengan mukadimah pembacaan maulid atau burdah atau teks doa-doa populer lainnya. Akan lebih meriah secara spiritual bila diadakan di masjid atau panti asuhan yatim  dengan tumpeng.


23 Responses to ““Pesta Taklif” vs “Sweet Seventeen Party””

  1. nanti lah…kalau ane jadi presiden…dibikin acara akil balik gede2an kayak begini….:D

  2. ifan ahmad Says:

    nggak perlu tunggu jadi presiden, cukup menjadi manusia dewasa yang punya kemauan dan niat yang baik yang bisa melaksanakan ini. jangankan cuma pesta taklif, maulidan secara besaran-besaran dikampungku saja bisa dan saya bukan presiden. apalagi cuma pesta yang mengumpulkan keluarga, kerabat dan teman sekolah. acara sunatan saja kita bisa…nda mesti jadi presiden ( kalo ada niat baik sih.!!!)

  3. Mantab. Dewasa dng sangat anggun dan elegant.
    Perlu agen sosialisasi kebiasaan seperti ini nih di negeri ini. Siapa yg mau mulai?

  4. Kata wahbabi, “Ini bid’ah…!!! Sesat…!!” hehehehe…

  5. Sayyid, apakah peta taklif itu hanya untuk perempuan yang mulai baligh? bagaimana dengan laki-laki? apakah ada acara yang sama?

  6. ALI ALAYDRUS Says:

    Ini baru jelas..tdk seperti yg lain..biar bagaimana kehormatan & kemuliaan wanita itu harus dibentuk dr masa mereka akil baligh..ng ada urusan sm wahabi..gara2 lo bilang Bid’ah ntar itu wanita pada siap2 jadi pecinta dunia

  7. azerila Says:

    patut di tiru.. khususnya bagian pembekalan materi mengenai “kewanitaan” peran dan tanggung jawabnya..

  8. ini baruberita. ahsanta bib.saya kira di majlis taklim fatimiyah yg ada bisa memulai merintis budaya yg baik ini, atai di ICC duluan. kita tunggu.

  9. Fathimiah Malang Says:

    Alhamdulillah, divisi Fathimiyah Yayasan Islam Al Kautsar MAlang secara rutin menyelenggarakan Pentaklifan yang acaranya dilaksanakan bersamaan dengan Milad Sayyidah Zainab. Kalau nggak alah sudah 5 atau 6 kali penyelenggaraan. Di Jawa Timur, Fathimiyah pelopornya. Dan sekarang, beberapa yayasan lain di Jatim juga menyelenggarakan pesta taklif setahun sekali. Mohon do’anya….

  10. Fathimiah Malang Says:

    Oya, dampak dari acara pentaklifan memang juga sangat luar biasa. Salah satu contoh, dan kebetulan ini saya alami sendiri, dalam diri anak yang baru saja ditaklif timbul kesadaran akan pentingnya menutup aurat tanpa harus diperintah orang tua. Mereka benar-benar menyadari bahwa berjilbab itu wajib bukan sekedar trend atau disuruh orang tua. Cara berjilbab mereka pun berbeda dengan jilbab masa kini yang cenderung seksi. Cara bergaul mereka dengan laki-laki bukan muhrim juga tidak seenaknya. Insyaallah. Semoga mereka semua menjadi generasi-generasi Zainab yang tangguh dan tegar dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala laranganNYA. Amin…

  11. Abu Ridla Says:

    Selama ini Syi’ah sering disesatkan tp ternyata orang2 Syi’ah sangat berpegang pd Syari’at agama Islam

  12. trims untuk Fathimiyah malang,kebetulan saya juga tinggal di jatim tapi bkn di malang,bisa g ya saya ikutkan anak saya di acaara taklif itu?

  13. Fathimiyah Malang Says:

    terimakasih kembali….
    Tentu saja bisa karena acara pentaklifan tersebut ruang lingkupnya sejatim. Ada yang dari jember, bangil, bondowoso dan beberapa daerah lain. Menjelang acara, biasanya kami menyebarkan pengumuman dan formulir pandaftaran. Untuk tahun ini sudah terlaksana tgl 3 Mei yang lalu. JAdi putri ibu bisa ikut pentaklifan di Malang tahun depan. Ibu bisa hubungi Fathimiyah Yayasan Islam Al Kautsar Malang.

  14. betul-betul tradisi yang indah

  15. terimakasih infonya.InsyaALLAH saya akan hubungi Fathimiyah Malang,kalau untuk anak laki2 bagaimana?

  16. Assalamualaikum Ustad Labib, ada yang saya ingin tanyakan pada Ustad tentang Yayasan FATHIMIYAH malang, mungkin Ustad mengetahui situs yayasan tersebut, karena saya search di google tidak saya temukan, mohon di balas ke email alfaqiroh kalau antum mengetahuinya, atau paling tidak nomer telfonnya, karena ada teman yang berdomisili di malang dan ingin belajar Ahlul bayt, atau yayasan Ahlul bayt lain yang ada di malang, min fadhlikum balas ke email alfaqiroh, masykur Ustad.
    Wassalamualaikum warahmah.

    Labib: Coba cari salah satu comment di posting ini. Ada yang bernama Nilam. Coba hubungi dia via alamat emailnya.

  17. it’s very god…….!

  18. komentator dari tim wahabi mana ya? hihihi……hehehehe….hahahaha…

  19. Untuk para ikhwan, ndak usah berharap harap komentar dari WAHBABI, berharap-pun jangan. Untuk para pembaca yang bermadzab WAHABI, juga gak usah nimbrung di blog ini. Amalanku amalanku, amalanmu-amalanmu ….. hehehe kita Syi’i gak pernah cari cari masalah kok. Banyak masalah besar yang harus diselesaikan ….. jadi energi kita tidak habis untuk berdiskusi dengan wahabi yang tidak ada ujung pangkalnya. hehehehe Salaaaam

  20. maslah perbedaan mazhab sangat tdk perlu di gembar-gemborkan… biar ALLAH sj yg menjelaskan di akherat…yg terpenting kita ISLAM. sangat rugi energi dan pemikiran kita terbuang demi perbedaan ini…musuh kita yaitu yahudi dan nasoroh. aku rindu perang salib.

  21. mohon ijin untuk share artikel ini di buletin Fathimiyah yang akan terbit bulan depan

  22. Sungguh Tradisi yang mendidik banget ……

Leave a reply to sylvia Cancel reply